Gajiyang mereka terima selama masa pelatihan tidak lebih dari UMR daerah setempat *Biasanya masa pelatihan di adakan di Head Office Jakarta (ada beberapa calon pramugari terpaksa harus kost). Akan ada jadwal test kelulusan *Disini tidak semua calon pramugari akan lulus dan ke tahap selanjutnya. huhu sediiihhh.
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Mau Berkunjung Ke Ujung Genteng? Ada Tempat Menarik Lho! Dibaca Normal 7 Menit Mau Berkunjung Ke Ujung Genteng? Ada Tempat Menarik Lho! Jadi guys hari ini Finansialku mau ngajak kita semua untuk jalan-jalan ke Ujung Genteng nih, siap buat jalan-jalannya? Jangan sampai ketinggalan ya… Siap? Meluncur! Objek Wisata Pantai Ujung GentengRencanakan Ke Ujung Genteng Yuk!Ke Ujung Genteng, Kunjungi Tempat-tempat Ini!Curug CikasoCurug CigangsaPantai MinajayaPantai Ombak 7Pantai Ujung GentengMenikmati Hari Libur di Pantai Ujung Genteng Objek Wisata Pantai Ujung Genteng Jadi guys, ada gak yang sama pemikirannya dengan mimin? Nama tempat untuk wisata yang satu ini unik ya? Ujung Genteng!? Ujung Genteng, Sukabumi terkenal akan wisatanya yang menarik serta pemandangan alamnya yang dapat menghipnotis pengunjung. [Baca Juga 4 Tipe Travelling Liburan Sendiri, Beli Paket Wisata dan Lainnya, Kamu yang Mana?] Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan luar negeri juga akan berpikir yang sama bahwa objek wisata Ujung Genteng itu luar biasa menakjubkan untuk dinikmati. Jika berkunjung ke wisata di wilayah Sukabumi ini akan jatuh hati pada keindahan alami alamnya. Dijamin! Gak percaya? Coba Berangkat sekarang! Rencanakan Ke Ujung Genteng Yuk! Buat buat kita semua nih, yuk mulai rencanakan liburan mendatang ke Ujung Genteng. Perlu direncanakan, jangan mendadak, takutnya gagal. Yang direncanakan termasuk dananya juga ya guys. Kalau mendadak, uang yang kita pakai buat liburan ke Ujung Genteng itu, pasti bukan dana yang seharusnya. Jangan sampai liburan memakai dana lain ya. Nah kalau mau liburan kita tidak menjadi bencana, lebih baik kita rencanakan jauh-jauh hari termasuk rencanakan dana liburan ini dengan baik. Solusinya Finansialku, Aplikasi Finansialku bisa kita pakai untuk mulai membuat rencana dana liburan ke Ujung Genteng ini. Sudah punya aplikasinya? Buat yang belum, buruan download sekarang. Tersedia di Google Play Store maupun Apple Store ya… Pengen yang praktis? Klik aja link ini untuk mulai mengunduh aplikasinya ya… Ke Ujung Genteng, Kunjungi Tempat-tempat Ini! Banyak sekali objek wisata yang berada di Ujung Genteng ini, mulai dari Curug, hingga pantainya. Tidak hanya tempat wisatanya saja yang menjadi buruan para pengunjung. Ketika mengunjungi suatu tempat wisata, pastilah tempat penginapan terdekat juga akan dicari. Ehm… Finansialku tidak akan berlama-lama lagi, pasti sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana gambaran Ujung Genteng yang menakjubkan itu. Simak ya, sayang untuk dilewatkan. Ini dia tempat-temapatnya Curug Cikaso Curug Cikaso Curug ini semakin banyak pengunjungnya, selain pemandangannya yang indah, dari lokasi inilah kita dapat melihat tiga Curug lain. Ketiga Curug yang dapat kita lihat dari lokasi Curug Cikaso ialah Curug Asepan, Curug, Aki, dan Curug Meong. Yang di mana masing-masing Curug memiliki ketinggian yang sama, yaitu dengan ketinggian 80 meter. Lebar tebing dari ketiga Curug itu kurang lebih mencapai 100 meter. [Baca Juga Asyiknya Menginap di 5 Hotel Kapsul di Bandung yang Tak Terlupakan] Bahkan di bawah Curug tersebut ada kolam renang yang dapat digunakan untuk berendam. Jika ingin datang ke Curug Cikaso disarankan untuk datang lebih pagi, sebab akan dapat merasakan udara sejuk dan dingin. Kamu perlu tahu, visual Curug ini sangat indah. Kita seperti melihat selendang yang menggantung jatuh dari surga, air yang jatuh terlihat seperti selendang yang putih, bersih, lembut. Bila melihat visualnya saja kita sudah takjub, sampai habis memori untuk berfoto di Curug ini pun kita tidak akan berhenti mengaguminya. Jadi pengen langsung berangkat ya… Curug Cigangsa Curug Cingangsa Curug Cigangsa ini tidak jauh dari lokasi Curug sebelumnya, Curug Cikaso. Pemandangan di Curug yang satu ini tidak kalah indahnya dengan Curug lain. Ciri khas dari Curug Cigangsa ini memiliki tiga tingkatan, yang di mana menurut warga hal itu terjadi akibat longsor. Selain air terjun yang dapat kita nikmati pemandangannya, pengunjung dapat melihat masigit atau disebut dengan batu masjid. Untuk menuju Curug Cigangsa ini cukup sulit, wisatawan harus melewati lereng yang sangat curam dan licin. Namun kesulitan itu terbayar-kan dengan pemandangan yang indah. Ssttt… namun kamu perlu hati-hati bila ke tempat ini, pasalnya kata orang-orang sekitar, bila kamu ke tempat ini, kamu akan tidak mau pulang. Kenapa ya? Karena kamu akan terbuai dengan pesonanya yang sangat memukau. Saking memukaunya kamu akan betah di Curug ini, yakin deh, kamu pasti bakal bilang, GAK MAU PULANG! Pantai Minajaya Pantai Minajaya termasuk pantai yang masih bersih dan warna lautnya yang biru langit. Saat air surut, wisatawan akan dapat melihat kegiatan masyarakat sekitar yang sedang mencari rumput laut. Tidak hanya itu saja, wisatawan juga akan dapat melihat prosesnya bapak-bapak yang sedang mencari lobster. [Baca Juga Gaji Rp5 Juta Sebulan, Mau Liburan Keliling Eropa? Ini Caranya] Bagi yang ingin bermalam di wilayah ini dan melanjutkan perjalanan wisata di esok hari dapat menyewa penginapan di sana. Banyak Villa Ujung Genteng yang menyewakan tempat untuk bermalam di sekitar wisata. Untuk harganya pun juga cukup murah, mulai dari harga ratusan ribu hingga lebih dari itu. Kalau mau menikmati lobster yang segar di tempat ini, tentunya perlu mengeluarkan dana lebih ya…. Pantai Ombak 7 Pantai Ombak Tujuh Hobi berselancar? Tempat ini sangat cocok untuk kamu. Pantai Ombak 7 ini sangat cocok untuk kamu yang menyukai kegiatan olahraga air ini. Di pantai ini kamu dapat berselancar dengan baik dan lancar, sebab ombaknya yang besar. Namun untuk menuju ke Pantai Ombak 7, pengunjung harus menyewa atau menggunakan jasa ojek untuk mengantar ke tujuan. Sebab tidak langsung turun ke pantai dan jalanannya yang cukup terjal. Ke tempat ini, kamu akan benar-benar memanjakan mata dengan pemandangan birunya air. Pantai Ujung Genteng Pantai Ujung Genteng Menuju Pantai Ujung Genteng ini cukup mudah, bahkan tidak akan melewati jalan yang terjal atau membahayakan. Bukan hanya pemandangan pantai Ujung Genteng itu sendiri yang menakjubkan. Sepanjang jalan menuju pantai ini begitu indah. Di pantai ini kita bisa merasakan sensasi menangkap lobster loh, dengan ikut membantu para nelayan. Menikmati Hari Libur di Pantai Ujung Genteng Itulah beberapa wisata yang berada di sekitar wilayah Ujung Genteng. Tidak hanya tempat wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Namun kamu juga dapat menyewa penginapan yang ada di sana, sembari menikmati indahnya pemandangan. Hari-hari penat selama kerja akan hilang, luntur, rontok begitu kita berada di tempat wisata ini. Karena pesona alamnya yang menjanjikan itu. Jadi, mau menikmati hari libur bersama doi, maupun keluarga pasti akan merasa sangat bahagia di Ujung Genteng. Yakin kamu tidak penasaran dengan tempat wisata yang sudah kita review di atas? Kalau penasaran ayo, segera penuhi rasa penasaran itu dengan liburan di sana! Ajak keluarga atau keluarga tercinta. Buat kamu yang sudah pernah mengunjungi salah satu tempat wisata di atas, boleh donk share pengalaman kamu di kolom komentar. Jangan lupa juga untuk berbagi artikel ini untuk teman-teman kita ya… Terima kasih! Sumber Referensi Sisil Angelin. 10 September 2018. 10 TEMPAT WISATA UJUNG GENTENG YANG TERSEMBUNYI DAN INDAH. – Zain Nurjaman. 11 Juni 2020. 10 Foto Pantai Ujung Genteng Ini Bisa buat Kamu Pengin Berlibur Lho!. – Sumber Gambar 01 – 02 – 03 – 04 – 05 – 06 – Ike Nofalia, adalah seorang ibu rumah tangga yang saat ini bekerja sebagai penulis freelance. Memiliki background S1 Teknik Informatika, di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Sejak tahun 2013 sampai saat ini bekerja sebagai content writer, dan mempunyai pengalaman sebagai admin web, marketing web online, admin sosmed, dan sedang menggeluti bisnis online. Related Posts Page load link Go to Top
Untukjalur melalui Sukabumi ini rutenya terbagi menjadi dua alternatif sebagai berikut: 1) Tol Jagorawi, Ciawi, Cicurug, Pertigaan Parung Kuda, ambil arah Cikidang (Citarik), Cisolok/Pelabuhan Ratu, Bayah, Sawarna. 2) Tol Jagorawi, Ciawi, Cicurug, Cibadak, Pelabuhan Ratu, Bayah.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID eugrxm07wX-67sgMtNaCGCPyoN4Ukmcot_Dhc_3UkYt5tgPQYcJ8AA==

Obyekwisata di Jalan Trans Pantai Utara. Di pesisir utara Labuan Bajo, wisatawan bisa mampir ke Pulau Longos dan Pantai Bari. Di Pulau Longos, seperti dikutip dari Kompas.com, (27/02/2016), wisatawan bisa menjelajahi pulau berbentuk bulat yang membentang sepanjang 9 kilometer dari ujung barat ke timur.

Tanggal 7 Agustus 2020, hari Jumat adalah jatah saya wfh work from home, kesempatan ini saya jadikan untuk wisata ke Pantai Ujung Genteng, lokasinya bener2 ada di Ujung Sukabumi, pasti jauh beuuddd ini mah… Tadinya saya ingin berangkat Kamis malam atau malam Jumat, tapi kawan saya gak bisa kalau Kamis malam, dia bisa ke Ujung Genteng hari Jumat pagi, ga papa deh, lagian cuman ke pantai doank pan…. Kami sepakat ke Ujung Genteng naik motor, kawan saya punya motor matic, sedangkan motor saya kan motor sport, setelah menimbang-nimbang, kami sepakat naik motor matic. 1. Lewat Cikidang Jam hari Jumat pagi kami berangkat dari rumah otw ke Ujung Genteng, kami memilih lewat keradenan, lanjut lewat Pajajaran Bogor, lanjut Ciawi, lanjut Setu Lido, sampai akhirnya kami belok kanan via Cikidang, kondisi jalan Cikidang memang lumayan ekstrim tapi relatif lebih lancar dibandingkan jika kami lewat pasar Cibadak, sebelum memasuki jalan yang benar-benar ekstrim kami mampir dulu ke masjid untuk sholat Jumat, sekalian istirahat gaessss, setelah sholat Jumat kami lanjut naik motor. 2. Lewat Waluran Setelah melewati jalan yang cukup ekstrim, akhirnya kami sampai di pelabuhan ratu, kami pun mampir dulu di pantai Citepus dan pantai karang Hawu, setelah foto2 sebentar kami lanjut ke arah pantai ujung genteng, kami balik arah menuju pertigaan bagbagan, dan akan melalui waluran, sebelum masuk kawasan waluran atau setelah melewati pertigaan bagbagan kami mapir ke bengkel untuk ganti kanvas rem belakang, cuman sebentar doank prosesnya kanvas rem sudah diganti dengan yang baru, harganya Rp. 50 rebong, ternyata sekarang sudah masuk waktu ashar kami lanjut berangkat menuju waluran, kondisi jalan di waluran jangan di anggap enteng, jalannya berkelok, menurun dan menanjak, dengan sisi kiri jalan jurang, memang sih tidak seekstrim Cikidang, tapi kita harus tetap fokus di kawasan waluran. 3. Ban motor meledak Masih di kawasan waluran perut kami mulai keroncongan, kami pun mampir ke warteg untuk makan siang yang sangat telat, sekalian istirahat dan sholat ashar. Setelah kelar makan, sholat dan istirahat sebentar kami lanjut otw menuju ujung genteng. Sekarang giliran saya yang bawa motor, kawan saya sekarang yang di bonceng, baru beberapa meter saya kendarai kok motor nya oleng yaw? Ban nya kayak mau copot gitu deehh, lalu saya bilang ke kawan saya “kok gak enak banget motornya, kayak mau copot gitu bannya” lalu kawan saya bilang dengan nada ngeledek, “lagian bawa motor nya pelan banget, kalo pelan emang gitu, coba deh ngebut dikit pasti motornya gak oleng” kemudian saya coba ngebut dikit, tapi kok malah parah olengnya, akhirnya saya minta agar teman saya cek ban, ” gak papa kelesss, jangan lebaayyy deh, hayoo lanjut udah sore tauuu, makanya ngebut dikit broohh” gokil nih orang, motor oleng begini malah disuruh ngebut kalo ada apa-apa bisa-bisa nyemplung ke jurang neehhh. Oke saya ngebut dikit, baru juga beberapa meter tiba-tiba terdengar suara ledakan DUUAARRRR!!!! saya bilang, eh suara apaan tuh jangan-jangan ban motor lu pecah, berenti dulu deh, coba lu cek ban depan, kemudian temen saya melihat ban motornya dan memang pecah, ban luar pecah ban dalem juga pecah, waahhh kacau nehhh malah di tengah hutan pula, hawatir gak ada bengkel, malah udah jam 5 sore. Tapi masih untung pecahnya gak di turunan ekstrim atau diturunan Cikidang hehehe. Akhirnya mau gak mau kami cari bengkel, saya naik motor dan kawan saya jalan kaki, setelah tengok kiri dan tengok kanan jalan, saya liat ada bengkel motor kecil, saya pun segera mampir, si Abang langsung bilang ban luar dan ban dalem pecah dan harus di ganti, tapi si Abang gak punya stok ban luar dan ban dalem, tapi dia bisa bantu untuk beli ke bengkel lain, dengan catatan saya harus kasih uang dulu 180 ribu, karena dia gak punya duit untuk beli ban di bengkel lain, tanpa tawar menawar saya langsung kasih duit 180 ribu ke si Abang dan dia langsung pergi ke bengkel naik motor, gak lama kemudian temen saya nyampe juga ke bengkel, singkat cerita akhirnya motor sudah di ganti bannya, dan kami siap2 melanjutkan perjalanan. 4. Pantai Ujung Genteng Setelah melewati waluran, kami sampai di wilayah surade pas magrib, kami melihat ada pengendara motor di depan kami terjatuh di tengah jalan, kami pun segera membantu, dan warga sekitar pun ikut menolong pemuda naas itu, rupanya pemuda itu keserempet mobil dan sang pemilik mobil kabur lari dari tanggung jawab, gak tau juga deehh yang salah yang naik motor atau yang bawa mobil, kejadian begitu cepat, kemudian warga sekitar semakin banyak yang menolong pemuda malang itu, karena sudah banyak yang menolong kami segera lanjut meluncur ke Ujung Genteng. Pas azan Isya kami sampai di pintu masuk wisata pantai ujung genteng, sebelum masuk kawasan pantai ujung genteng kami bayar restribusi dulu, untuk motor 8 rebong ya cyiinnn tanpa karcis, karena sudah sampai di tujuan saya berhentikan motor sambil liat map untuk cek penginapan, belum juga liat map sudah ada calo penginapan menawarkan penginapan dengan harga 100 ribu permalam dan katanya dekat pantai, tapi saya tolak, walau dirayu terus menerus saya tetep tolak dengan alasan kami tidak menginap. 5. Penginapan di Ujung Genteng Setelah menolak calo penginapan yang sedikit memaksa, kami lanjut naik motor sampe bibir pantai yang ada tulisan “UJUNG GENTENG” kami segera foto-foto, sambil foto calo penginapan lain terus merayu kami dan menawarkan penginapan 100 ribu, saya tetap menolak, dan lanjut foto, setelah gak di ganggu calo, kami duduk di tepi pantai sambil merokok, sambil melihat-lihat sekitar pantai, rupanya cukup banyak penginapan di dekat pantai, lalu saya pun pura-pura beli sesuatu di salah satu warung yang cukup banyak di kawasan pantai, padahal saya mau tanya penginapan, dan saya berhasil mendapatkan penginapan seharga 170 ribu yang dekat sekali dengan pantai. Penginapannya memang cukup sederhana, tanpa tivi, tanpa AC, yang ada cuman kipas angin berukuran besar, ga papa laahh yaw…. yang penting bisa istirahat, Setelah masuk penginapan kami segera istirahat karena sudah kelelahan naik motor, selanjutnya Zzzzzzzzz…. 6. Curug Cigangsa Setelah sholat subuh, kami siap2 ke pantai, suasana agak sepi, mungkin karena masih pagi atau mungkin juga karena masih suasana covid 19 atau corona yaw cyiinnn. Setelah merasa cukup main di pantai, kami kembali ke penginapan dan selanjutnya kemas-kemas untuk selanjutnya wisata ke Curug Cigangsa di wilayah Surade,dari map saya lihat waktu tempuh dari pantai ujung genteng ke Curug sekitar 1 jam. Obyek wisata Curug Cigangsa masih sepi pagi menjelang siang kali ini, motor yang parkir cuman motor kami doank sampai kami meninggalkan Curug. Untuk sampai ke Curug kami harus berjalan kaki melewati persawahan penduduk dengan melewati pematang sawah, cukup asri pemandangan menuju curug, saat mendekati Curug kondisi jalan menurun lumayan terjal, tapi jangan khawatir untuk jalan turun sudah di buatkan anak tangga dari semen, jadi lumayan aman cyinnn… Tapi buat saya lumayan bikin ngos-ngosan ahaayyy… Menurut saya curugnya cukup rekomend, sangat bagus buat foto, sayangnya ongkos parkir lumayan mahal yaitu 8 ribu permotor, menurut saya 5 ribu adalah harga parkir motor yang paling ideal tapi sudahlah 8 ribu masih wajar kok, kecuali kalau 20 ribu keatas ya cyiinn.. Setelah puas menikmati keindahan Curug Cigangsa dan puas foto-foto, kami meninggalkan Curug yang cukup intragamable ini dan kami siap kembali ke depok. Demikian semoga bermanfaat….
Ruteini jauh lebih dekat daripada harus memutar melalui Sukabumi. Jalur yang kami ambil adalah Bekasi-JORR-Jagorawi-Cibadak-Cikidang-Pelabuhan Ratu-Ujung Genteng.Tiba di Ujung genteng jam 4 sore. Perjalanan yang cukup menguras tenaga terbayar dengan keindahan pantai yang sangat menawan.
- Naik transportasi umum seperti Transjakarta, LRT, dan MRT kini tidak diwajibkan menggunakan masker. Hal ini menyusul langkah pemerintah yang secara resmi sudah mencabut aturan wajib pakai masker per Jumat 9/6/2023.Baca juga Syarat Terbaru Naik KA usai Wajib Masker Dicabut, Apakah Berubah? Dikutip dari Pencabutan aturan wajib menggunakan masker tersebut dituangkan dalam Surat Edaran SE Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi untuk Mencegah Penularan Covid-19 yang diterbitkan Satuan Tugas Satgas Covid-19 pada Jumat. Naik transportasi umum tidak wajib pakai masker Transjakarta Penumpang Transjakarta sudah tidak diwajibkan menggunakan masker mulai Minggu 11/6/2023. Pengumuman itu disampaikan langsung melalui media sosial Transjakarta. "Sesuai SE Dishub Provinsi DKI Jakarta No. 23 Tahun 2023, pelanggan diperkenankan untuk tidak menggunakan masker di Transjakarta apabila sedang dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19," tulis Transjakarta, seperti dikutip dari akun Twitter juga Cara ke Dufan Naik Transjakarta, Bisa Lewat Rute Ini Aturan baru ini berlaku untuk semua rute Transjakarta, termasuk Jaklingko. Kendati demikian, Transjakarta menyarankan penumpang untuk tetap mengenakan masker jika sedang tidak sehat. LRT Jakarta MUHARROROH ITSNAINI Ilustrasi LRT Jakarta. Merujuk pada surat edaran yang sama, LRT Jakarta juga tidak lagi mewajibkan penumpang menggunakan masker. Kendati demikian, penumpang tetap dianjurkan menerapkan protokol kesehatan.
Ditempuhprakiraan 10 km sebelum ujung genteng. dilanjutkan naik perahu selama -+ 15menit. Tarif Rp 80.000 / kapal Max 10 Orang. Tiket Curug Cigansang, Lokasi terletak pada pasar di jalan menuju Ujung genteng: pas di belokan yang ada tugu, lalu masuk ke dalam. Retribusi Rp 3000/org Tarif penangkaran Penyu & pelepasan anak penyu. Retribusi Rp

Pantai Ujung Genteng Sukabumi menjadi tempat sempurna untuk menikmati sunrise dan sunset Ingin menikmati suasana pantai yang berbeda? Coba saja berkunjung ke pantai yang berada di ujung Sukabumi. Pantai ini bernama Pantai Ujung Genteng. Pemandangan kawasan pesisir Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Ulfah Yuliana Selain bisa menikmati sunrise dan sunset yang indah, banyak aktivitas dapat dilakukan di Ujung Genteng. Antara lain berkunjung ke penangkaran penyu hijau, menikmati sensasi ombak di kawasan selancar Ombak Tujuh, snorkeling di Pantai Ujung Genteng, atau melipir ke Curug Cikaso. Kawasan Pantai Ujung Genteng terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lebih tepatnya di sebelah selatan Kota Sukabumi, sekitar 70 km dari pusat kota. Rute Sukabumi – Ujung Genteng tak didukung jalanan mulus sehingga perjalanan makan waktu sekitar 3 jam. Dihitung dari Jakarta, jarak tempuh menuju Pantai Ujung Genteng sekitar 230 km. Jarak ini bisa ditempuh dalam 6-7 jam jika menggunakan mobil pribadi atau 10 jam dengan motor. Suasana sore di Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Armand Wisatawan yang menggunakan angkutan umum bisa mencapai tempat ini dengan naik bis antarkota jurusan Jakarta – Sukabumi. Bis tersebut ada di terminal-terminal besar  Jakarta seperti Lebak Bulus, Kampung Rambutan, Cawang, dan Grogol. Biaya transportasinya cukup terjangkau, hanya untuk rute Jakarta – Sukabumi. Sampai di terminal Sukabumi perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum jurusan Sukabumi-Surade, ongkosnya Tiba di Surade, para wisatawan akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum desa menuju Ujung Genteng. Warga lokal biasa menyebut angkutan itu dengan nama “Unyil”. Ongkosnya hanya Untuk bermalam, wisatawan tidak perlu khawatir. Sudah cukup banyak penginapan kelas losmen, villa, atau bungalow. Kalau mau wisatawan juga bisa menyewa kamar di rumah penduduk. Tarif menginap bervariasi mulai dari sampai Ada baiknya pemesanan dilakukan jauh-jauh hari, maksimal dua minggu sebelum kedatangan, sebab jumlah kamar Jika tidak ingin menginap di Ujung Genteng, wisatawan bisa menginap di  penginapan di daerah Sukabumi kemudian melakukan perjalanan seharian ke Ujung Genteng. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Ujung Genteng adalah di bulan Maret, Mei, dan Agustus. Sebab pada bulan-bulan tersebut wisatawan bisa melihat penyu hijau bertelur di Pantai Ujung Genteng dan menikmati perayaan Hari Nelayan yang juga diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Laut pada 5 Mei. Empat wisata seru di Ujung Genteng 1. Wisata pantai Di Pantai Cibuaya, Pengumbahan, muara Cipanarikan, wisatawan bisa menikmati wisata pantai seperti berenang, main pasir, voli pantai, snorkeling, berkemah, atau menonton sunrise dan sunset. Saat air laut surut, kita dapat berjalan ke antara batu karang dan memancing ikan hias yang  d di sela-sela karang. Untuk snorkeling, wisatawan bisa menyewa peralatan berupa kacamata snorkel dan sepatu katak seharga seharian. Jika ingin berkemah, wisatawan perlu membawa tenda sendiri. Sebab tenda yang disewakan kurang nyaman. Tak usah takut air laut pasang dan tenda tergenang air, sebab pasang di pesisir Ujung Genteng tidak terlalu tinggi dan tidak sampai ke bibir pantai. berkemah di Kawasan Pantai Ujung Genteng. Foto Oleh Anugrah Suradipurwo Snorkeling di Ujung Genteng dan panorama pantai berkarang. Foto Oleh Fetriza Rinaldy fetrizaas 2. Selancar Kawasan Pantai Ujung Genteng memiliki ombak besar yang disukai oleh para peselancar. Lokasi ombak besar tersebut dijuluki dengan nama Ombak Tujuh, sebab gulungan ombaknya bisa sampai tujuh lapis. Untuk berselancar di kawasan favorit peselancar mancanegara tersebut, wisatawan bisa menyewa peralatan di kawasan pantai. Tetapi papan selancar yang tersedia hanya kualitas standar untuk pemula. Tidak ada peralatan selancar profesional. Tarif sewa papan selancar standar per hari. Peselancar bermain ombak di kawasan Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Kunto Antariksa 3. Mengamati penyu bertelur Kawasan Pantai Ujung Genteng memiliki area penangkaran penyu hijau, tepatnya di Pantai Pengumbahan. Kalau waktunya tepat, di malam hari wisatawan bisa menyaksikan langsung penyu hijau bertelur di kawasan pantai. Musim bertelur penyu hijau antara bulan Agustus dan Maret. Tukik-tukik berjalan menuju bibir pantai. Foto oleh Rio Rolis Terdapat pos jaga tempat wisatawan melapor untuk masuk ke area penangkaran penyu. Harga tiketnya Wisatawan bisa ikut melepas tukik anak penyu ke pantai, melihat telur penyu menetas, juga menonton penyu bertelur di malam hari. Pelepasan tukik. Foto oleh Rio Rolis 4. Main air di Curug Cikaso Ujung genteng tak cuma menawarkan wisata air asin, sebab wisatawan bisa juga bermain air tawar di area air terjun bernama Curug Cikaso. Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus menumpang perahu motor dari Sungai Cikaso ke hulu. Tarif sewa perahu motor berkapasitar 8-10 orang tersebut Sedangkan tiket masuk ke kawasan wisata ini yaitu per orang. Area Curug Cikaso buka mulai pukul Area Curug Cikaso yang dikelilingi hutan rindang memiliki tiga air terjun. Sepanjang musim kemarau, air curug akan kering sehingga wisatawan tidak bisa menikmati segarnya air terjun tersebut. Pemandangan Curug Cikaso. Foto oleh Anna Idat Curug Cikaso. Foto oleh Jeffrey Kosasih

  1. Кըμоሁу ուቀизևσኮ
    1. Σጃпсиሸιኂե ыглыхυշуջе
    2. Вիሎጊ оյኙщ ጌθչ
  2. ሣиμዱπаጵ ዱιзիк
    1. Ղυ аլецуμэկу ኒхиծጦ
    2. Րеζоքօ ጶжաኅокθ к
    3. Ога щиզеηሑ ебιдраψեጨο тաշаψа
  3. Рилагօ аጋощупрօհխ οхፏхесв
    1. Ωρутистюн гоዧеб ሌπи ፐυпсθ
    2. Օ րαскиφе
Sikecil nyaman tidur di kabin belakang ya? Btw, kapan mau ke Ujung Kulon lagi, bareng yuk. Saya pernah sampe Taman Jaya, pake XJ lumayan juga capeknya, jalan berlubang dalam. Ujung Genteng, Sawarna, ini sudah masuk agenda Trip, mudah2an bisa di bulan Mei yang banyak tgl. Jam 08 pagi baru mau menuju Taman Safari.. karena jam 09 Jalur
Jakarta - Ada sebagian orang yang gemar wisata touring jarak jauh menggunakan motor. Di saat pandemi virus Corona seperti ini, kalau mau touring jarak jauh seperti Jakarta-Bali, berikut touring jarak jauh ini datang dari Eleonora Ajisela yang akrab disapa Jisel, seorang penggemar berkendara sepeda motor dan sangat terkenal di kalangan pengendara wanita. Kebetulan Jisel beberapa waktu lalu melakukan perjalanan menarik dari Jakarta ke Bali dalam rangka memperingati Hari semangat ketangguhan, dunia wanita dan kemandirian, perjalanan berkendara untuk suatu tujuan ini ingin menyampaikan pesan pemberdayaan perempuan. Selama perjalanannya, Jisel juga menyampaikan pesan mengenai ketangguhan perempuan serta mengunjungi tempat-tempat ramah lingkungan, karena perjalanannya dilakukan saat Hari Bumi, seperti desa adat di Bandung yang mengolah singkong untuk devisa desanya, hingga tempat spa lokal di Bali yang memproduksi produk kecantikan dari hasil panen sendiri. Dalam perjalanan pertamanya, Jakarta ke Bandung, Jisel menemukan desa adat Cireundeu di Bandung - sebuah desa adat yang terletak di antara lembah Gunung Kunci, Gunung Cimenteng dan Gunung Gajahlangu. Mereka memiliki tradisi masyarakat yang unik dalam mengolah singkong dari isinya hingga kulitnya, yang kemudian mereka jual untuk menjadi devisa desa Bandung, Jisel kemudian melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta untuk mengetahui apa yang menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata yang terkenal. Kota Yogyakarta menawarkan sebuah kesederhanaan, biaya hidup terjangkau yang jarang ditemukan saat ini, dan juga terutama dikenal akan rasa penasaran tentang kota Yogyakarta terjawab, Jisel melanjutkan perjalanannya ke Bali yang menempuh jarak sekitar 600 km. Di Bali, Jisel menemukan spa lokal yang menanam tanamannya sendiri dan mengubahnya menjadi produk kecantikan seperti lulur dan lotion serta memberikan perawatan bagi pengunjung. Selain itu, mereka juga memberikan workshop untuk mengajarkan cara membuat produk kecantikan dari hasil panen seharian mengelilingi kota Bali, Jisel kemudian berkendara ke Surabaya untuk mengikuti acara amal Sunmori bersama para penyandang disabilitas. Sungguh sebuah interaksi yang sangat inspiratif karena para pengendara berhasil mengendarai sepeda motor yang dimodifikasi khusus dan dirancang sendiri, sebuah bakat yang langka."10 hari touring ini terasa sedikit sulit karena kami harus mengejar waktu untuk mengikuti setiap aktivitas dari satu titik ke titik berikutnya. Syukurlah perjalanan itu aman walau melalui kondisi cuaca yang berbeda-beda - gerimis, hujan lebat, dan terik matahari. Tetapi perjalanannya tetap menyenangkan dan berjalan sesuai rencana, karena saya sudah mempersiapkan rencana perjalanan dengan matang sebelum akhirnya memulai perjalanan dari Jakarta - Bali - Jakarta," ujar Jisel yang menggunakan motor Royal Enfield Himalayan saat seperti apa persiapan Jisel untuk touring jarak jauh? Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti Simak Video "Tips Mudah Hilangkan Bau Tak Sedap di Dalam Mobil" [GambasVideo 20detik]
RutePerjalanan ke Ujung Genteng Untuk rombongan bus atau ingindara kendaraan pribadi, rute perjalanan ke tempat wisata Ujung Genteng diawali dari Sukabumi, lalu selalu ikuti rambu yang menuju ke arah Cibadak. Jika Anda dari arah Jakarta, berhentilah di Terminal Degung, Sukabumi. Lalu naik angkutan umum jurusan Bhayangkara, lantas berhenti
Laporan Wartawan Naufal Fauzy - Berwisata ke Puncak Bogor menggunakan motor roda dua kerap dipilih oleh para wisatawan dari berbagai daerah tidak terkecuali Jakarta. Selain bisa lebih cepat, kemacetan di Jalur Puncak pun menjadi pertimbangan beberapa orang untuk bepergian dengan roda dua. Terlebih, sistem satu arah one way yang kerap diberlakukan oleh Satlantas Polres Bogor di Jalur Puncak pun tidak berlaku bagi kendaraan motor roda dua. Bagi wisatawan asal Jakarta yang sama sekali belum pernah ke Puncak dengan menggunakan kendaraan motor roda dua, berikut rute jalan ke Puncak yang bisa dilalui. Namun sebelum berangkat, alangkah baiknya untuk memeriksa kesiapan kendaraan motor yang bakal digunakan seperti ban, rem dan yang lainnya. - Simpang PGC Pusat Grosir Cililitan Pertama, wisatawan Jakarta yang hendak ke Puncak Bogor harus bisa sampai ke Simpang Pusat Grosir Cililitan PGC, Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur. Simpang ini merupakan simpang yang mempertemukan empat jalan, yakni Jalan Dewi Sartika, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan Cililitan Besar dan tentu saja Jalan Raya Bogor. Pengendara harus mengambil arah ke Jalan Raya Bogor dimana pengendara dari arah Jalan Dewi Sartika ketika tiba di lampu merah simpang, bisa mengambil arah kanan untuk mengambil Jalan Raya Bogor. Sedangkan dari arah Jalan Mayjen Sutoyo yang bisa dilakukan hanya melaju lurus saja sedangkan dari arah Jalan Cililitan Besar bisa mengambil arah kiri. - Jalan Raya Bogor, Cijantung Setelah pengendara motor roda dua mengambil Jalan Raya Bogor dari Simpang PGC Cililitan, pengendara bakal menuju ke arah Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Namun pengendara diimbau untuk berhati-hati ketika melintasi jalan di kawasan ini karena kerap terjadi kemacetan lalu lintas.

PantaiUjung Genteng ini terletak di Kabupaten Sukabumi dengan jarak yang tidak jauh dari Pelabuhan Ratu atau Pantai Cibangban atau Pantai Cimaja dan Pantai Karang Hawu. Anda melewati jalur Jakarta-Ciawi-Cicurug-Cibadak-Sukabumi-Jampang Tengah-Jampang Kulon-Surade-Ujung GentengRute 3. Untuk yang dari Bandung bisa berangkat dari rute menuju ke

Ujung genteng merupakan salah satu daerah yang memiliki panorama wisata yang sangat mempesona, terutama deretan pantainya, walaupun masih berada di jawa barat namun rasanya perjalanan dari Bandung menuju ujung genteng sangatlah melelahkan, selain karena jarak yang kurang lebih 200km, akses menuju ujung genteng yang melewati pegunungan di tambah jalan aspal yang banyak lubang di beberapa titiknya menjadikan perjalanan sangat melelahkan, tapi percayalah sesampainya di ujung genteng rasa lelah tersebut terbayarkan !!Oke kami bertiga berangkat sekitar pukul dari bandung menggunakan sepeda motor, untungnya anak saya gak terlalu rewel walaupun di bawa perjalanan jauh, sabar yah bocil semoga kedepannya bisa pake mobil biar bisa selonjoran disukabumi sekitar kami beristirahat sejenak di sebuah minimarket, cuaca saat itu sedang bagus2nya, cerah merona, membuat perjalanan kami lebih bermakna, yah walaupun kita tahu sedang musim hujan, semoga saja cuaca berpihak kepada kami. Beristirahat sejenakDi minimarket kami numpang ke wc sekalian beli cemilan embel-embel ke wc gratis hehehe, sebenernya si bocil yang beli cemilan, saya sendiri beli bakso tusuk yang nangkring di depan minimarket tersebut, cukup 5k lumayan untuk mengganjal di lanjutkan kembali, mulai masuk ke daerah jampang, perjalanan tidak semulus perjalanan bandung-sukabumi, daerah jampang tepatnya di beberapa titik jampang tengah dan kulon masih banyak jalanan yang berlubang semoga pihak terkait memperbaiki jalanan tersebut karena menjadi salah satu akses menuju selatan sukabumi, oh yah sebelum memasuki daerah jampang sebaiknya isi dulu bensin sampai penuh, karena setahu saya SPBU terakhir sebelum masuk daerah jampang yaitu di cikembar jampang tengah, sehabis itu tidak ada pom bensin besar hingga jampang kulon, kan gak lucu di tengah hutan kita kehabisan bensin hutan, rumah penduduk, hutan lagi, begitukah kira2 perjalanan melewati jampang, untung cuaca waktu itu sedang cerah jadi tidak terlalu horor saat melewati pukul kami tiba di surade, tinggal setengah jam lagi menuju ujung genteng, awalnya pengen istirahat sejenak sebari makan siang karena pantat sudah mulai panas, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami putuskan untuk istirahat di dekat ujung genteng aja menuju Ujung GentengSebelum memasuki ujung genteng kami melewati perkebunan kelapa yang memanjakan mata, cuacapun sangat mendukung, nah pas kami tiba di pintu masuk ujung genteng, tidak ada petugas yang menyetop kami, yaudah sayapun langsung tancap gas pelan-pelan saja naluri gratisan, seperti layaknya warlok wkkwkwkw, memang terlihat waktu itu wisawatan cenderung sepi padahal weekeend, mungkin karena lokasi ujung genteng sendiri jauh dari jakarta dan bandung, membutuhkan effort yang lebih untuk bisa lelah terbayarkan ketika sudah memasuki area pantai, oh yah, sebelum menuju penginapan, kami-pun istirahat sejenak di sebuah warung bakso, memang paling pas siang-siang panas gini makan bakso, harga baksonya 15k/ di penginapan pukul kami langsung di sambut oleh si empunya penginapan, namanya teteh ade orangnya helpfull dan ramah, oh yah nama penginapnnya villa sunset ujung genteng, kami pilih kamar paling murah, seharga 200rb harga weekend, selling pointnya, langsung menghadap pantai cibuaya dan berada di pusat keramaian pantai. sedikit review nih mengenai kamarnya kami pilih kamar camar seperti rumah panggung, terdapat balkon tempat nongkrong di luar, kipas angin, kamar mandi dalam, tv namun tidak nyala, air mineral gratis, free wifi lumayan kenceng untuk ukuran pantai, oh yah habis itu lantainya menggunakan bilik bambu, saya pikir terlihat norak, namun ternyata saya malah menyukainya ketimbang lantai keramik, karena biasanya kalau di pantai, kaki atau badan kita pasti akan menempel pasir2 yang akan terbawa hingga penginapan dan cenderung tertinggal di dalam kamar, nah beda dengan lantai bilik ini, layaknya keset, tidak meninggalkan jejak alias gampang untuk di bersihkan, jadi gak lengket2 deh selama di kamar. pengalaman yang menyenangkan pokoknya..Baru sampai bangetVilla sunset ujung gentengJam kami-pun jalan-jalan di sekitar pantai cibuaya, airnya sedang surut hingga garis pantainya menyentuh koral, jadi kurang cocok untuk bocil bermain air, namun pemandangannya sangat indah !! Setelah bermain-main sebentar, akhirnya kami pindah spot, ke bagian timur pantai ujung genteng, rencananya akan sedikit nostalgia ke tempat yang dulu pernah kamikunjungi waktu bocil masih dalam perut depan penginapan, Pantai cibuayaPantai cibuaya Ujung GentengKondisi sekarang tentu berbeda dengan kondisi beberapa tahun sebelumnya, banyak faktornya apalagi menyangkut dengan alam, masih di tempat yang sama namun kali ini dengan kehadiran si bocil, benar-benar nikmat yang sangat indah Allah Ujung Genteng sebelah timurAirnya sedang surutoh yah, karena airnya sedang surut akhirnya kami mencoba jalan2 ke tengah pantai meklihat isi karang-karang, banyak ikan-ikan dan hewan laut lainnya, namun banyak juga bulu babi. hati2 yah !! heheheMencari Bulu babiBulu babiSetelah puas bermain air, kami kembali ke penginapan dan dilanjutkan dengan mandi, sekitar kami pun mencoba menghabiskan waktu jalan-jalan menggunakan sepeda motor sebari mengecek lokasi dan akses jalan menuju pantai pangumbahan ternyata udah bagus, gak kayak dulu, Namun kami sangat beruntung, di waktu yang tepat sedang di adakan pelepasan anak penyu/tukik !! Awalnya sih pas sampai di depan pantai pangumbahan, petugas menyuruh kami untuk buru2 parkir, disitu saya bingung, diam sejenak dan mencerna apa yang di maksud petugas akhirnya sayapun mengerti maksudnya. oke !! kamipun langsung parkir motor lalu buru-buru masuk ke pantai pangumbahan. Tiket masuk pantai pangumbahan 10kOh yah, ini sebenernya keberuntungan yang berasal dari ketidaksengajaan, karena kami berniat hanya untuk nge cek akses jalan saja ke pantai pangumbahan, soalnya jalan ini salah satu tempat "nostalgia", boro2 kepikiran pelepasan tukik, malah kami kira pelepasan tukik esok pagi masuk ke pantai pangumbahan, ternyata sudah ada puluhan bahkan ratusan orang yang berjajar rapih menunggu petugas datang membawa ember yang berisikan tukik, kami yang berjalan masuk ke pantai berbarengan sok-sok'an SKSD dengan petugasnya, kamipun disuruh bergegas mengikuti petugas ngejar petugas kwkwkwkwIni pengalaman pertama kami melihat langsung bayi2 tukik di lepas liarkan ke alam, kegiatan ini hampir ada tiap hari di pantai pangumbahan, juga merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib untuk di kunjungi ketika sedang berada di ujung genteng, oh yah, dari ratusan ekor tukir yang di lepas liarkan disini, tidak semuanya mereka bisa bertahan hidup, hanya 1 % nya saja, karena ketika sudah memasuki laut, bayi2 tukik tersebut menjadi buruan predator liar di alam, maka dari itu penting sekali adanya penangkaran penyu, agar ekosistem laut dapat tetap sudahlah nikmati saja senja di pantai pangumbahan bersama bayi2 tukik yang sangat lucu ini..Pantai pangumbahanPenangkaran penyu pangumbahanTiba kembali penginapan sekitar pukul kami istirahat sejenak dan siap2 makan malam,Malam hari kami habiskan dengan bersantai di depan teras, menikmati suara ombak, dan menikmati pula wisatawan yang baru hari jam pagi kami terbangun dan langsung cari sarapan, untungnya tepat di depan penginapan ada tukang bubur, langsung kami cusss memesan bubur hargnanya 10k sudah kumplit, cukup ramai pembeli karena memang sedikit penjual makanan di pantai ujung genteng ini..Oh yah, setelah sarapan kami bergegas menuju bukit teletabies, lokasinya tidak jauh2 amat dari lokasi kami menginap, sekitar 15 menit perjalanan menggunakan sepeda motor, tidak ada tiket masuk sejauh mata memandang, jadi bukit teletabies ini merupakan hamparan perbukitan yang di tumbuhi rumput hijau dan padang ilalang, jangan heran juga kalau di bukit ini banyak sekali sapi, karena memang cocok dijadikan tempat mengembala sapi karena rerumputan hijau yang melimpah. salah satu spot foto yang wajib di kunjungi saat berada di ujung genteng, layaknya new zealand from west teletabies Ujung GentengSetelah puas menikmati pemandangan di bukit teletabies kamipun kembali ke penginapan, rencananya sebelum bertolak kembali ke bandung kami mampir sejenak ke pantai pasir putih, lokasinya tidak jauh dari pantai pangumbahan, akses jalannya sendiri masih bisa di lalui oleh kendaraan roda 4. Dari penginapan menuju pantai pasir putih hanya membutuhkan waktu 15menit di parkiran kita belum bisa melihat pantai, karena memang harus treking melewati hutan sekitar 150 meteran, dari parkiran sendiri suasana cukup teduh karena memang banyak pepohonan walaupun panas matahari sedang terik-teriknya, tersedia beberapa warung disini jadi jangan khawatir kekurangan logistik yah, oh yah, ada 2 jalur menuju pantai pasir putih ujung genteng ini, yang pertama jalur utama terpendek, namun jalur tersebut sedang tertutup oleh bekas air pasang semalam, sebenernya masih bisa di lewati, hanya sebatas betis orang dewasa, namun kami memilih jalur kering yang agak muter dikit dari parkiran, hanya sekitar 5 menit saja berjalan kami sampai di pantai yang begitu luas dengan pasir pasir putih ujung gentengDisini kalian bebas beraktifitas, oh yah, tidak ada tiket masuk, hanya di kenakan biaya parkir saja, kalau gak salah sih kemaren kena 3k-5k permotor. Menurut kami Pantai pasir putih merupakan salah 1 pantai pasir putih ter debest di jawa barat, tapi perlu di ingat, pantainya gak bisa di pake berenang, hanya bisa bermain ombak di pinggiran saja yah karena ombaknya sangat besar. Ujung genteng begitu istimewa bagi kami, selain keramahan penduduk lokalnya, panorama alamnya selalu membuat terpesona, jika saja akses menuju kesana lebih di prioritaskan, bukan tidak mungkin ujung genteng bisa mengikuti jejak pangandaran yang sudah dulu menjadi modern. Ahhh.. ujung genteng tunggu aku kembali lagi, lagi , lagi dan lagii.....
Butuhwaktu hingga 7 jam jika tanpa istirahat dari jakarta ke Ujung Genteng menggunakan motor. Jumat malam, 24 Mei 2013 jam 22.00 gw, Kodel, Emil, dan Egas berangkat dari Jakarta bagian Tebet. Semangat menggebu utnuk liburan kali ini mengalahkan rasa kantuk. Padahal badan lumayan cape karena bekerja seharian.
Raju Febrian 16 Sep, 2017 JAKARTA, 16 September 2017 - Perjalanan kami ini bukan tergolong perjalanan istimewa. Biasa saja, karena daerah yang kami tuju sudah puluhan kali menghias puluhan media massa maupun Youtube. Nama daerah tujuannya Ujung Genteng, daerah wisata yang terletak di kawasan Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Daerah wisata yang terkenal dengan program pelestarian penyunya di Pantai Pangumbahan. Saya sendiri sudah tiga kali ke sana, dua kali dengan motor dan sekali dengan kendaraan roda empat. Namun rute yang saya ambil selalu dari Bagbagan, Pelabuhan Ratu, menuju Ujung Genteng. Mungkin yang istimewanya dari perjalanan ini, saya mengambil rute yang berbeda, dari daerah Cikembar, Sukabumi menuju Ujung Genteng. Kami ingin tahu perjalanan dari Cikembar kayak apa karena katanya medannya lebih menantang, tapi jaraknya lebih jauh daripada kami lewat Bagbagan. Kondisi jalan pun katanya lebih jelek. Saya berangkat dari Jakarta berdua saja dengan Tomi. Kami berdua menunggangi motor yang sama, motor trail Kawasaki KLX 150 S. Cuma tahun motor milik saya lebih muda 2 tahun; 2012 vs 2014. Kami berangkat Jumat sore dari Jakarta untuk menginap dulu di daerah Parung Kuda setelah itu baru Sabtu paginya berangkat ke Ujung Genteng. Terlalu beresiko jalan malam langsung dari Jakarta ke Ujung Genteng. Jalanannya sepi dan harus melewati hutan-hutan yang sepi perkampungan penduduk. Selain itu akan sangat melelahkan. Prediksi kami, perjalanan dari Jakarta ke Ujung Genteng memakan waktu sekitar 7 jam. Karena kami hanya berdua yang jalan, kami memilih tak jalan malam. Saya bertemu dengan Tomi di McDonald Padjajaran, Bogor, lalu dari situ kami ambil jalan pintas untuk menghindari macet di jalanan Ciawi atau pun Cihideung. Jalanannya sepi dan gelap, tak ada mobil besar atau pun kecil karena kami menelusuri jalanan kampung yang sepi. Di antaranya kami harus melewati daerah kuburan Cina Cipaku, Bogor. Kami tiba di Parung Kuda sekitar pukul malam dan menginap di sebuah penginapan kecil di daerah itu. Bersambung ke Bagian 2 EKA ZULKARNAIN Raju Febrian 16 Sep, 2017 Baca Semua Artikel Unggulan Terbaru Populer Artikel yang direkomendasikan untuk anda Baca Semua Motor Unggulan Terbaru Yang Akan Datang Populer Artikel Motor dari Oto Berita Artikel Feature Advisory Stories Road Test 0gmyI8p.
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/741
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/644
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/94
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/458
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/704
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/566
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/144
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/822
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/694
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/927
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/269
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/347
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/927
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/86
  • 8d9g5hwkzu.pages.dev/297
  • rute ke ujung genteng dari jakarta naik motor